Oleh Silvia

Guru MTsS Annihayah Rawamerta

Setiap insan yang terlahir kedunia bukankah atas kuasa Tuhan. Allah selalu punya alasan kenapa kita yang harus melakukan perjalanan juga perjuangan dimuka bumi ini. Dia pemilik daya dan cara agar kita sebagai hamba dapat melakoni skenario NYA. Memainkan peran yang disuguhkan pada kita, kemudian memaknainya dengan penuh keridhoan. Sunggguh ini merupakan tugas kita Khalifah dibumi NYA. Ketika setiap insan mau belajar dan berusaha memahami peran yang di beri, yakin syukurlah yang akan hadir.

Namun, menghakimi diri bukanlah solusi, sebagai akibat dari ketidakmampuan kita mencapai target yang sudah direncanakan. Rasa kecewa yang seolah terus mengakar dalam jiwa, bisa jadi bom waktu yang siap meledak, mana kala tidak diimbangi dengan penghargaan terhadap usaha yang sudah dikerahkan oleh diri kita.

Beri kesempatan pada diri kita untuk menjadi pribadi yang bernilai bahkan lebih berarti. Dua formula dari saya yang semoga dapat menjadi senjata dan menguatkan mental dalam ikhtiar menjadi pribadi yang lebih punya arti, bahkan tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk sekeliling.

Formula yang pertama yakni:

Menghargai diri sendiri, ini berarti mencintai apa adanya diri kita. Ketika sudah masuk keranah ini, sama halnya kita sedang dan selalu penuh syukur atas segala nikmat yang telah Tuhan limpahkan pada diri kita. Atas usaha dan pencapaian - pencapaian yang sudah kita raih , tanpa selalu membandingkan dengan orang lain. Tidak salah ketika kita amazed dengan hal-hal positif yang dapat kita lakukan terlebih perjuangkan. Yang terpenting sesuai porsinya. Mencintai diri sendiri sama halnya membuka peluang pada diri untuk berkembang, menghargai kemampuan diri, mengapresiasi apa yang sudah diraih. Percaya pada diri sendiri bahwa kita dapat melakukan yang terbaik versi diri kita, sesuai kapasitas yang kita miliki. Azamkankan dalam hati, ucapkan perlahan, bahwa : saya berharga, saya bernilai, saya berarti, saya begitu memiliki makna, mampu melakukan hal-hal baik, saya pasti bisa, berikan afirmasi positif di setiap hal yang akan kita lakukan, karena diri kita layak diapresiasi. Tentunya libatkan Allah di setiap usaha kita.

Formula kedua yakni pamungkasnya :

Menghargai orang lain, menjadi pribadi yang bernilai sebenarnya bukan hanya perihal membuat diri sendiri penuh makna. Tetapi juga bagaimana kita dapat menumbuhkan empati atau peduli terhadap orang lain. Bagaimana dengan cerdas kita memposisikan diri berada pada posisi orang lain. Jika sudah tumbuh empati biasanya diikuti dengan cerdas mengelola emosi. Jika kita siap mengakui kemampuan kita, maka kitapun harus dengan berani mengakui keunggulan orang lain, intinya berlapang dada. Ketika orang lain memiliki keterbatasan bahkan pernah berbuat kekeliruan, yakin kita pun sama dengan hal itu. Inilah point-point penting yang justru membuat diri kita lebih berarti, tidak hanya bagi diri sendiri bahkan mungkin dari sudut pandang orang lain. Bukankah ini sebuah nilai yang luar biasa, ketika setiap pribadi menyadarinya. Maka mari terus mengarah pada pribadi high value, buat dirimu bernilai juga berarti.

Editor : Tri Budiono