Mimbar Dakwah Sesi 201 : Syahadat

Selasa, 07 Maret 2023
Penulis:

50 kali dilihat

57 kali dibagikan

Oleh :

Yudi Yanshah ,MH

Penyuluh KUA Kecamatan Kalapanunggal

 

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

 

اِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِىاللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَلَهُ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِىَّ بَعْدَهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

 

Hadirin rohimakumulloh

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi bahwa karena qudrat dan iradat-Nya kita dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat salam semoga tetap terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

 

Hadirin rohimakumulloh

Setiap muslim bersaksi, mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, tetapi tidak semua muslim memahami hakikat dan konsekuensinya. Maknanya sebagai pengakuan lahir batin dari seorang muslim bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, yang diutus untuk semua manusia sebagai penutup rasul-rasul sebelumnya. Hal ini merupakan rukun syahadat. Firman Alloh Swt.

 

قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰٓى اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ رَبِّهٖ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَّلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖٓ اَحَدًا

 

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya. (QS.Al-Kahfi : 110)

Sabda Rosululloh SAW :

 

إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ  

 

“Saya hanya seorang hamba, maka katakanlah hamba Allah dan RasulNya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Kesaksian “Muhammad Rasulullah” menuntut kita untuk mengimani risalahnya, beribadah dengan syariat yang di contohkannya, tidak mendustakan dan menolak yang di ucapkan atau di lakukannya.

 

Hadirin rohimakumulloh

Adapun konsekuensi seorang Muslim yang beriman kepada Nabi Muhammad SAW, diwujudkan dengan :

Pertama, membenarkan semua berita dari Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad adalah Rasulullah yang diistimewakan dari manusia lainnya dengan wahyu yang kebenarannya tidak boleh ragukan lagi.  Di antaranya berita tentang munculnya dajjal, terbitnya matahari dari barat, berita alam kubur dan lainya.

Kedua, mentaati Nabi Muhammad SAW., sebagai perwujudan sikap pengakuan terhadap kerasulannya. Firman Alloh Swt :

 

مَنْ يُّطِعِ الرَّسُوْلَ فَقَدْ اَطَاعَ اللّٰهَ ۚ وَمَنْ تَوَلّٰى فَمَآ اَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا ۗ

 

Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah. Dan barangsiapa berpaling (dari ketaatan itu), maka (ketahuilah) Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara mereka. (QS.An-Nisaa’ : 80)

Syaikh Abdur Rahman Nasir As-Sa'dy berkata: setiap orang yang mentaati Rasulullah SAW dalam perintah-perintah dan larangan- larangannya dia telah mentaati Allah, sebab Rasulullah tidak memerintahkan dan melarang kecuali dengan perintah, syariat dan wahyu yang Allah turunkan.

 

وَمَآ اٰتٰىكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰىكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْاۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِۘ

 

Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya (QS.Al-Hasyr : 7)

Ketiga: Melaksanakan sunnah Rasulullah SAW. Seorang muslim dengan keikhlasan akan melaksanakan sunnah Rasulullah dalam kehidupannnya. Firman Alloh Swt

 

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ حَتّٰى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوْا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

 

Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS. An Nisaa' : 65)

Demikianlah semoga bermanfaat, mohon maaf atas segala kekurangannnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.