Oleh :
Yudi Yanshah ,MH
Penyuluh KUA
Kecamatan Kalapanunggal
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
اÙÂنَّ الْØÂَمْدَ ÙÂلله٠نَØÂْمَدÙÂه٠وَنَسْتَعÙÂيْنÙÂÙ‡ÙÂ
وَنَسْتَغْÙÂÙÂرÙÂه٠وَنَعÙÂوْذ٠بÙÂالله٠مÙÂنْ Ø´ÙÂرÙÂوْر٠أَنْÙÂÙÂسÙÂنَا ÙˆÙŽÙ…ÙÂنْ سَيÙÂّئَاتÙÂ
أَعْمَالÙÂنَا مَنْ يَهْدÙÂىالله٠ÙÂَلاَ Ù…ÙÂضÙÂلَّ لَه٠وَمَنْ ÙŠÙÂضْلÙÂلْ ÙÂَلاَ هَادÙÂÙ‰ÙŽÙ„ÙŽÙ‡ÙÂØŒ
أَشْهَد٠اَنْ لاَ اÙÂلهَ اÙÂلاَّ الله٠وَØÂْدَه٠لاَشَرÙÂيْكَ لَه٠وَأَشْهَد٠اَنَّ
Ù…ÙÂØÂَمَّدًا عَبْدÙÂه٠وَرَسÙÂوْلÙÂه٠لاَنَبÙÂىَّ بَعْدَهÙÂØŒ اَللّهÙÂمَّ صَلÙÂÙ‘ وَسَلÙÂّمْ
وَبَارÙÂكْ عَلَى Ù…ÙÂØÂَمَّد٠وَعَلَى الÙÂه٠وَصَØÂْبÙÂه٠وَمَنْ وَالَهÙÂ. أَمَّا بَعْدÙÂ
ÙÂَيَا عÙÂبَادَ الله٠أÙÂوْصÙÂيْكÙÂمْ وَاÙÂيَّايَ بÙÂتَقْوَى الله٠ÙÂَقَدْ ÙÂَازَ الْمÙÂتَّقÙÂوْنَ.
Hadirin rohimakumulloh
Puji syukur marilah kita
panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi bahwa karena qudrat dan iradat-Nya kita dalam
keadaan sehat wal afiat. Shalawat salam semoga tetap terlimpahcurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada para
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Hadirin rohimakumulloh
Setiap muslim bersaksi, mengakui
bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, tetapi tidak semua muslim
memahami hakikat dan konsekuensinya. Maknanya sebagai pengakuan lahir batin
dari seorang muslim bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, yang
diutus untuk semua manusia sebagai penutup rasul-rasul sebelumnya. Hal ini
merupakan rukun syahadat. Firman Alloh Swt.
Ù‚ÙÂلْ اÙÂنَّمَآ اَنَا۠بَشَرٌ مّÙÂثْلÙÂÙƒÙÂمْ
ÙŠÙÂوْØÂٰٓى اÙÂلَيَّ اَنَّمَآ اÙÂلٰهÙÂÙƒÙÂمْ اÙÂلٰهٌ وَّاØÂÙÂدٌۚ ÙÂَمَنْ كَانَ يَرْجÙÂوْا Ù„ÙÂقَاۤءَ
رَبّÙÂهٖ ÙÂَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالÙÂØÂًا وَّلَا ÙŠÙÂشْرÙÂكْ بÙÂعÙÂبَادَة٠رَبّÙÂهٖٓ اَØÂَدًا
Katakanlah (Muhammad),
“Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima
wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.†Maka
barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan
kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah
kepada Tuhannya. (QS.Al-Kahfi : 110)
Sabda Rosululloh SAW :
Ø¥ÙÂنَّمَا أَنَا عَبْدٌ ÙÂÙŽÙ‚ÙÂوْلÙÂوْا
عَبْد٠الله٠وَرَسÙÂوْلÙÂه٠ÂÂ
“Saya hanya seorang hamba, maka
katakanlah hamba Allah dan RasulNyaâ€Â. (HR. Bukhari dan Muslim)
Kesaksian “Muhammad Rasulullahâ€Â
menuntut kita untuk mengimani risalahnya, beribadah dengan syariat yang di
contohkannya, tidak mendustakan dan menolak yang di ucapkan atau di lakukannya.
Hadirin rohimakumulloh
Adapun konsekuensi seorang Muslim
yang beriman kepada Nabi Muhammad SAW, diwujudkan dengan :
Pertama, membenarkan semua berita
dari Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad adalah Rasulullah
yang diistimewakan dari manusia lainnya dengan wahyu yang kebenarannya tidak
boleh ragukan lagi. Di antaranya berita
tentang munculnya dajjal, terbitnya matahari dari barat, berita alam kubur dan
lainya.
Kedua, mentaati Nabi Muhammad
SAW., sebagai perwujudan sikap pengakuan terhadap kerasulannya. Firman Alloh
Swt :
مَنْ يّÙÂØ·ÙÂع٠الرَّسÙÂوْلَ ÙÂَقَدْ اَطَاعَ
اللّٰهَ Ûš وَمَنْ تَوَلّٰى ÙÂَمَآ اَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهÙÂمْ ØÂÙŽÙÂÙÂيْظًا Û—
Barangsiapa menaati Rasul
(Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah. Dan barangsiapa
berpaling (dari ketaatan itu), maka (ketahuilah) Kami tidak mengutusmu
(Muhammad) untuk menjadi pemelihara mereka. (QS.An-Nisaa’ : 80)
Syaikh Abdur Rahman Nasir
As-Sa'dy berkata: setiap orang yang mentaati Rasulullah SAW dalam
perintah-perintah dan larangan- larangannya dia telah mentaati Allah, sebab
Rasulullah tidak memerintahkan dan melarang kecuali dengan perintah, syariat
dan wahyu yang Allah turunkan.
وَمَآ اٰتٰىكÙÂم٠الرَّسÙÂوْل٠ÙÂÙŽØ®ÙÂØ°ÙÂوْهÙÂ
وَمَا نَهٰىكÙÂمْ عَنْه٠ÙÂَانْتَهÙÂوْاۚ وَاتَّقÙÂوا اللّٰهَ ۗاÙÂنَّ اللّٰهَ شَدÙÂيْدÙÂ
الْعÙÂقَابÙÂÛ˜
Apa yang diberikan Rasul kepadamu
maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya (QS.Al-Hasyr
: 7)
Ketiga: Melaksanakan sunnah
Rasulullah SAW. Seorang muslim dengan keikhlasan akan melaksanakan sunnah
Rasulullah dalam kehidupannnya. Firman Alloh Swt
ÙÂَلَا وَرَبّÙÂÙƒÙŽ لَا ÙŠÙÂؤْمÙÂÙ†ÙÂوْنَ ØÂَتّٰى
ÙŠÙÂØÂَكّÙÂÙ…ÙÂوْكَ ÙÂÙÂيْمَا شَجَرَ بَيْنَهÙÂمْ Ø«ÙÂمَّ لَا يَجÙÂدÙÂوْا ÙÂÙÂيْٓ اَنْÙÂÙÂسÙÂÙ‡ÙÂمْ ØÂَرَجًا
مّÙÂمَّا قَضَيْتَ ÙˆÙŽÙŠÙÂسَلّÙÂÙ…ÙÂوْا تَسْلÙÂيْمًا
Maka demi Tuhanmu, mereka tidak
beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara
yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam
hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya. (QS. An Nisaa' : 65)
Demikianlah semoga bermanfaat,
mohon maaf atas segala kekurangannnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.