Puasa
Sebagai Sarana Meningkatkan Kesalehan Sosial
Di Masa
Pandemik
Oleh
: Hj. Rahmi Baroroh, S.Ag, M,Sos
Penyuluh
Agama Islam Kec. Pasirjambu Kab. Bandung
Alhamdulillah, Ungkapan puji dan syukur kepada Allah
SWT Dzat yang telah mewajibkan puasa di Bulan Ramadhan yang penuh keberkahan
dan ampunan, Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menebarkan nilai-nilai kebaikan dan
membawa cahaya kedamaian bagi seluruh alam.
Bulan Ramadhan telah tiba
dan kehadirannya selalu dinantikan oleh setiap orang yang beriman, walaupun
masih dalam suasana mewabahnya corrona virrusses disease (covid-19).
Bulan Ramadhan adalah bulan agung yang penuh dengan keberkahan dan limpahan
ampunan, setiap amal kebaikan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan
bagi orang yang beriman akan dijauhkan dari bencana dan siksaan. Pada bulan
Ramadhan, Allah mewajibkan berpuasa kepada orang-orang yang beriman,
sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 183 :
يٰٓاَيّÙÂهَا الَّذÙÂيْنَ اٰمَنÙÂوْا ÙƒÙÂتÙÂبَ عَلَيْكÙÂÙ…ÙÂ
الصّÙÂيَام٠كَمَا ÙƒÙÂتÙÂبَ عَلَى الَّذÙÂيْنَ Ù…ÙÂنْ قَبْلÙÂÙƒÙÂمْ لَعَلَّكÙÂمْ
تَتَّقÙÂوْنَۙ
Artinya :
“Wahai Orang-orang yang
beriman, telah diwajibkan berpuasa kepadamu sebagaimana telah diwajibkan kepada
orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa.â€Â
Ibadah Puasa adalah salah
satu amalan yang sudah tua karena telah dilakukan dari zaman Nabi Adam AS
hingga zaman Nabi-nabi dan Rasul-rasul sebelum Risalah Nabi Muhammad SAW dengan
syarat dan ketentuan yang berbeda di setiap zamannya. Ibadah puasa yang dilakukan oleh Ummat Islam
saat ini adalah salah satu ibadah yang menjadi sarana pendidikan karakter jiwa
dan raga, sebagai penyegar semangat Iman, Islam dan Ihsan, dan sarana
meningkatkan kepedulian pada sesama apalagi di saat sedang mewabahnya pandemik covid-19
yang menyebabkan ekonomi semakin melemah, kemiskinan semakin parah, kehidupan
masyarakat semakin susah, daya beli masyarakat semakin rendah, jumlah
pengangguran terus bertambah bahkan pembangunan bangsa pun semakin tak tentu
arah.
Ibadah Puasa di bulan
Ramadhan adalah salah satu wujud ketaatan orang yang beriman dalam menjalankan
perintah Allah SWT dan menciptakan hubungan yang baik antara seorang makhluk
dengan Sang Khaliq (Sang Pencipta) atau lebih dikenal dengan Hablum
minallah. Hal ini sesuai dengan isi Risalah yang di bawa oleh Nabi Muhammad
SAW yaitu membentuk pribadi yang sempurna dengan memiliki hubungan yang baik
dengan Sang Khaliq (Hablum Minnallaah). Tidak cukup itu saja, puasa juga
memiliki dimensi sosial lain yaitu adanya hubungan yang baik dengan sesama
manusia (hablum minannaas) sebagai penyempurna nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan dengan menanamkan kepekaaan sosial dan kepedulian bagi sesama yang
memiliki kekurangan secara finansial atau kebutuhan lahiriyah yang serba
kekurangan, terutama dampak dari mewabahnya pandemik covid-19 ini.
Keimanan dan ketaqwaan akan sempurna jika dibarengi dengan amal shaleh kepada
sesama manusia sebagaimana firman Allah dalam setiap firman-Nya yang
menjelaskan tentang keimanan selalu beriringan dengan amal kebaikan. Seperti firman Allah Dalam QS. AL-Hadiid ayat
7 :
اٰمÙÂÙ†ÙÂوْا بÙÂاللّٰه٠وَرَسÙÂوْلÙÂهٖ وَاَنْÙÂÙÂÙ‚ÙÂوْا Ù…ÙÂمَّا
جَعَلَكÙÂمْ مّÙÂسْتَخْلَÙÂÙÂيْنَ ÙÂÙÂيْهÙÂÛ— ÙÂَالَّذÙÂيْنَ اٰمَنÙÂوْا Ù…ÙÂنْكÙÂمْ وَاَنْÙÂÙŽÙ‚ÙÂوْا
Ù„ÙŽÙ‡ÙÂمْ اَجْرٌ كَبÙÂيْرٌ - Ù§
Artinya :
“Berimanlah kamu
kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari harta
yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah). Maka orang-orang
yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah)
memperoleh pahala yang besar.â€Â
Ibadah puasa yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan dapat terwujud
dalam kesalehan individual dengan melaksanakan perintah Allah mengerjakan
hal-hal yang diperintahkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang, puasa juga bertujuan
membentuk diri menjadi pribadi yang memiliki rasa kepedulian sosial kepada
sesama yang disebut sebagai kesalehan sosial.
Kesalehan sosial tercermin dari sikap dermawanan, tanggungjawab sosial,
perhatian, atensi, empati, simpati kepada orang lain. Terutama kepada
orang-orang yang berada dalam posisi sulit dalam kehidupannya. Rasulullah SAW
bersabda dalam sebuah hadits :
لَيْسَ
الْمÙÂؤْمÙÂن٠الَّذÙÂييَشْبَع٠وَجَارÙÂه٠جَائÙÂعٌ عَلَى جَنْبÙÂÙ‡ÙÂ
Artinya :
“Tidak dikatakan
beriman, orang yang perutnya kenyang,
sementara tetangganya tidak bisa tidur karena menahan lapar.â€Â
Rasulullah SAW bersabda
dalam hadits lainnya :
مَنْ كَانَ ÙŠÙÂؤْمÙÂن٠بÙÂاللهÙÂ
وَالْيَوْم٠الْآخÙÂر٠ÙÂَلْيÙÂكْرÙÂمْ جَارَهÙÂ
Artinya :
“Barang siapa yang
beriman kepada Allah dan Hari akhir, maka muliakanlah tetangganyaâ€Â
Seorang mukmin yang
beriman kepada Allah tidak akan bersikap acuh dan tidak peduli pada kaum dhuafa
yang kelaparan atau kekurangan, karena hal itu adalah sikap kapitalis, borjuis
dan individualis. Seorang mukmin yang beriman akan selalu memperhatikan
lingkungan sekitarnya, lingkungan keluarganya, lingkungan tetangganya bahkan
lingkungan yang lebih besar agar kesejahteraan tidak hanya dinikmati oleh
dirinya saja, tapi mukmin yang sejati adalah yang mau berbagi rezeki dan
kebahagiaan dengan orang lain misalnya dengan cara memberikan sumbangan
langsung tunai kepada tetangga yang secara ekonomi sangat terpukul oleh pandemi
Covid-19.
Kita
tahu, ketahanan ekonomi setiap keluarga tidak sama. Mereka yang bekerja dengan
upah harian pastilah menjadi pihak yang paling rentan terdampak oleh pandemi
ini. Tanpa bantuan orang-orang yang lebih mampu, keluarga rentan ini tidak akan
mampu bertahan akibat kekurangan pangan yang membuat imunitas tubuh mereka
menurun dan dampak terbesarnya adalah mereka sakit. Selanjutnya bisa kita
tebak, penularan virus ini akan semakin bertambah. Jika kita bersama-sama
saling membantu, maka pandemi ini akan segera berakhir.
Mari
kita bayangkan suatu hari yang cerah nanti di kala pandemi ini sudah bisa
dikendalikan dan yang tertinggal adalah kenangan indah bahwa kita pernah bahu
membahu dan saling bantu sesama tetangga untuk melawan sebuah musibah
kemanusiaan berbentuk Covid-19 dan kita
menjadi pemenangnya karena kedermawanan kita dan rasa kemanusiaan kita.
Teristimewa di bulan Ramadhan 1441 H ini
bagi semua muslim se-dunia akan mendapat pahala berlipat ganda tiada tara
karena setiap amal kebaikan yang dilakukan di bulan suci Ramadhan akan mendapat
pahala yang besar. Ibadah puasa kali ini akan mendapat dua pahala besar buah
dari kesabaran. Pertama, kita sabar menjalankan ibadah Puasa di bulan Ramadhan.
Kedua, sabar menghadapi cobaan mewabahnya Covid-19. Balasan orang sabar
mendapat pahala yang tak terbatas dari Allah SWT sebagai mana dijanjikan Allah
SWT dalam QS. Az Zumar :10.
Ù‚ÙÂلْ يٰعÙÂبَاد٠الَّذÙÂيْنَ اٰمَنÙÂوا اتَّقÙÂوْا رَبَّكÙÂمْ
Û—Ù„ÙÂلَّذÙÂيْنَ اَØÂْسَنÙÂوْا ÙÂÙÂيْ هٰذÙÂه٠الدّÙÂنْيَا ØÂَسَنَةٌ ۗوَاَرْض٠اللّٰهÙÂ
وَاسÙÂعَةٌ ۗاÙÂنَّمَا ÙŠÙÂÙˆÙŽÙÂÙ‘ÙŽÙ‰ الصّٰبÙÂرÙÂوْنَ اَجْرَهÙÂمْ بÙÂغَيْر٠ØÂÙÂسَابÙÂ
Artinya :
“Katakanlah
(Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.â€Â
Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan
bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan
pahalanya tanpa batas.â€Â
Inilah
salah satu bentuk amal shaleh seorang mukmin yang terjadi di kala mengalami
musibah kemanusiaan dan semua bahu membahu untuk saling menolong dan semua
dilakukan sebagai wujud Hablum minnallaah dan hablum minannaas. Jika hal ini
dapat dilakukan oleh orang-orang yang beriman maka Allah telah berjanji untuk
memberikan pahala yang begitu besar bagi mereka sebagaimana firman Allah dalam
QS. Al Maidah : 9
وَعَدَ اللّٰه٠الَّذÙÂيْنَ اٰمَنÙÂوْا وَعَمÙÂÙ„ÙÂوا
الصّٰلÙÂØÂٰتÙÂÛ™ Ù„ÙŽÙ‡ÙÂمْ مَّغْÙÂÙÂرَةٌ وَّاَجْرٌ عَظÙÂيْمٌ
Artinya :
“Allah telah berjanji
kepada orang-orang yang beriman dan beramal kebajikan bahwa bagi mereka ampunan
dan pahala yang banyak.â€Â
Ibadah puasa adalah salah
satu wujud ketaqwaan dan keimanan seorang mukmin sejati kepada Allah SWT dengan
senantiasa menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhkan diri dari perbuatan
yang dilarang serta dibarengi dengan peningkatan rasa kepedulian sosial kepada
sesama yang sedang ditimpa kesusahan akibat pandemik covid-19 yang
merata di setiap wilayah tidak hanya di Indonesia tapi di setiap belahan dunia
pun mengalaminya akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT, pahala
tersebut dapat Allah SWT berikan di dunia maupun di akherat kelak. Semoga
dengan menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1441 H yang penuh dengan
tantangan ini kita dapat mencapai derajat keimanan dan ketaqwaan dengan
meneguhkan kesabaran, senantiasa memperbanyak amal kebaikan, meningkatkan ibadah
dan memanjatkan doa-doa terbaik agar kita segera keluar dari kesusahan
menghadapi pandemik covid-19 ini. Aaminn yaa Rabbal ‘alamiin
Semoga bermanfaat. Walloohu
A’lam bisshowab