Press Release
ÂÂ
Opini
ÂÂ
RAMADAN HAMPIR TIBA: MARHABAN YAA RAMADHAAN
ÂÂ
Limo (INMAS Depok)
ÂÂ
Sementara menunggu putusan sidang itsbat yang akan diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI, untuk ramadan tahun 1441 H ini, dengan adanya pandemi virus corona/covid-19, akan dijalani dengan nuansa yang berbeda dengan ramadan sebelumnya.
ÂÂ
Ramadan sebagai bulan istimewa, tuannya bulan(sayyidusysyuhuur),berkah dan sebutan istimewa lain yang melekat padanya, tetaplah penting untuk selalu kita raih keberkahan dengannya, agar tetap menikmati indahnya dan "mencicipi" hidangan istimewanya meski dengan nuansa yang berbeda. Nuansa yang berbeda ini kelak, semoga kita panjang umur, tentunya akan menjadi cerita dan kenangan tersendiri minimal untuk lingkungan keluarga masing-masing tentang bagaimana membangun produktifitas dan kreativitas dalam mengisinya dalam nuansa tersebut.
ÂÂ
Bagi yang berada di zona merah, menghadapi bulan berkah Ramadan yang sebentar lagi tiba, dengan pertimbangan untuk kemaslahatan, ulama dan umara telah mengeluarkan panduan dan ketetapannya, apalagi sekarang ditetapkan sebagai bencana nasional dengan diterapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)beberapa wilayah, yang harus jadi perhatian bersama.
Sebagai upaya saling menguatkan dan mengingatkan, di antara kiat menghadapi kondisi sekarang:
ÂÂ
1. TETAP BERBAIK SANGKA DAN SABAR DI RUMAH
Terkenal slogan "Mencegah lebih baik daripada mengobati", jika dikaitkan dengan kondisi sekarang dan arahan yang berwenang menuntut kita untuk tetap berbaik sangka baik pada Sang Pencipta maupun sesama dan bersabar untuk tetap di rumah(stay at home), sampai kondisi pulih, dengan memperbanyak ibadah, membaca Al-Quran dan munajat bersama dengan keluarga, di samping tentunya menambah wawasan ilmu dengan banyak baca buku, melakukan pendampingan pendidikan dan pembinaan keluarga. Hal tersebut tentunya harus di kemas variatif dinamis supaya tidak monoton yang membosankan, dengan gambaran bagaimana mengkondisikan rumah yang nyaman dan bersahabat ("baitii jannatii"). Kalau terpaksa harus keluar rumah untuk kebutuhan, mari patuhi bersama aturan yang ditetapkan, antara lain; memakai masker, sering cuci tangan dan jaga jarak,
ÂÂ
2. BERBAGI REZEKI
Berbagi rezeki sebagai wujud kepedulian sesuai kemampuan untuk meringankan beban sesama, tentu berpahala istimewa. Sekecil apapun bantuan yang kita berikan tentu sangat bernilai bagi yang benar-benar membutuhkan,
ÂÂ
3. BIJAK DALAM KOMUNIKASI
Bijak dalam komunikasi dan menggunakan media sosial. Mari berkomunikasi yang sehat yang membangun harapan dan kewaspadaan, menghindari informasi hoaks dan ikut menyebarkannya. Kroscek selalu dengan media yang ada terhadap info yang di terima,
ÂÂ
ÂÂ
ÂÂ
ÂÂ
ÂÂ
4. TETAP WASPADA
Melihat perkembangan, yang berada di zona aman (hijau) dan zona wapada(kuning) sekarang, janganlah terlena, mari terus tingkatkan kewaspadaan.
ÂÂ
5. ADANYA HARAPAN DENGAN TERUS BERDOA
Senantiasa ada harapan di tengah kewaspadaan, bahwa pertolongan Allah Swt akan segera datang(Allaa inna nashrallaah qariib), dengan terus berdoa termasuk banyak bershalawat, dengan dibarengi ikhtiar(baca:usaha) yang optimal seraya bertawakal kepada Allah Swt, antara lain memperbanyak baca:
ØÂسبناالله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير
Hasbunallaah wa ni'mal-wakiil ni'mal-maulaa wa ni'mannashiir
( Cukup Allah menjadi penolong bagi kami dan Allah adalah sebaik-baik wakil, pelindung dan penolong).
ÂÂ
Saudaraku, jelang ramadhan mari kita saling memaafkan dan bersiap lahir batin untuk meraih kemuliaan ramadan. Mohon maaf lahir batin dan mari kita menyambut dengan penuh ceria dan kehangatan:
                            مرØÂبا يا رمضان     ÂÂ
MARHABAN YAA RAMADHAAN
Mari kita terus beri dukungan baik moril maupun materil untuk semua yang terlibat dalam pencegahan dan penanganan covid-19. Semoga Allah Swt memberi kita semua sehat wal afiat, kekuatan, keselamatan, dan panjang umur, termasuk tenaga medis, saudara kita yang terkonfirmasi kena wabah corona lekas sembuh, yang wafat semoga husnul khotimah. Semoga kondisi lekas pulih kembali. Aamiin
Wallaahu a'lam bishshawaab.
ÂÂ
Kontributor       : H. Jajang Suryana, S.Ag (Penyuluh Agama Fungsional Kec. Limo Kemenag Kota Depok)
Editor                   : Lan Stiawan
ÂÂ