Bantargebang (HUMAS Kota Bekasi)
Kegiatan Launching Kampung Moderasi Beragama
(KMB) tingkat Kecamatan di Kota Bekasi masih terus berlangsung. “Setelah
Rawalumbu, Bekasi Timur, Pondok Melati, Jatiasih, dan Bekasi Selatan, sekarang
giliran Bantargebang yang melakukan Launching Kampung Moderasi Beragama atau
KMB,” ujar Kepala Seksi Penaiszawa Kota Bekasi, Hj. Sri Siagawati, saat
menghadiri kegiatan Launching Kampung Moderasi Beragama (KMB)
Tingkat Kecamatan Bantargebang, Rabu (13/09/2023).
Bertempat di Ruang Serbaguna Kelurahan Sumurbatu,
kegiatan tersebut dihadiri oleh 80 orang. Di antaranya hadir Kepala Seksi Penaiszawa, Hj. Sri Siagawati, mewakili Kepala Kantor Kemenag
Kota Bekasi, Sekcam Bantargebang, Adventus Pardosi, SE mewakili Camat Bantargebang,
Kepala KUA Bantargebang/Ketua Pokja KMB, H.
Heri Aripin, S.Ag., para
Penyelenggara dan Penyuluh Agama, Lurah, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
Lebih lanjut Sri menjelaskan ada 4 Indikator
Moderasi Beragama yang perlu terus disosialisasikan oleh Pokja KMB untuk
menciptakan kehidupan bermasyarakat yang rukun. “Sebuah masyarakat disebut
sudah menjalankan Moderasi Beragama ketika satu, memiliki komitmen kebangsaan. Dua,
mampu bertoleransi. Tiga, menolak kekerasan. Dan terakhir, bisa menghormati
kearifan lokal,” jelasnya. Di satu sisi, ia meyakini bahwa masyarakat Kecamatan
Bantargebang sudah mampu memenuhi indikator tersebut. Ia menyatakan, “Saya tahu
bahwa masyarakat Bantargebang, khususnya di Sumurbatu ini, memiliki berbagai
perbedaan satu sama lainnya. Tapi alhamdulillah adanya perbedaan-perbedaan
tersebut dapat disikapi dengan baik sehingga masyarakat di sini tetap rukun, bersatu dalam perbedaan dan harmoni dalam keberagaman. Sehingga saya yakin 4 indikator
yang saya sebutkan tadi sudah mampu diamalkan oleh masyarakat Bantargebang.”
Dalam
laporannya selaku Ketua Pokja KMB, Heri menjelaskan akan adanya rencana tindak lanjut dari
peluncuran KMB di wilayah kerjanya. Ia mengatakan, “Tujuan
dari KMB ini bukan untuk melemahkan tetapi menguatkan, bukan untuk memisahkan
tetapi justru lebih menyatukan masyarakat. Ke depan kita akan rancang berbagai program dan
kegiatan guna memberikan edukasi yang benar tentang
moderasi beragama tersebut secara terus menerus.” Ia pun mengajak seluruh pihak untuk terlibat
bersama-sama mengoptimalkan fungsi KMB di Bantargebang sesuai maksud awal pendiriannya.
“Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat hingga
kini. Ke depan, ayo kita sama-sama semakin mempererat kerjasama untuk
memaksimalkan fungsi Kampung Moderasi Beragama di kampung kita tercinta ini,”
pungkasnya.
Kegiatan kemudian diakhiri dengan
penandatanganan Deklarasi Hidup Damai oleh KH. Acep Basuni mewakili Umat Muslim, Tumpal
Pangaribuan mewakili Umat Kristen Protestan,
Grasia S. W. mewakili Umat Katolik, Eddwin mewakili Umat Buddha dan I Gusti Ketut Wite yang mewakili Umat Hindu.
Kontributor: Manin, S.Ag. & Herrisa AW