Agus : Ini Pekerjaan Berat, Namun Sangat Menyenangkan

Minggu, 02 April 2023
Penulis:

161 kali dilihat

30 kali dibagikan

Jl. Kemakmuran - Bekasi (Humas Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah)

Suatu sore di penghujung tahun 2022 lalu, Agus Ahmad Safei didatangi seorang kawannya. Orang tersebut menyarankannya untuk menjadi petugas haji di Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI). Kementerian Agama membuka pendaftaran untuk kebutuhan tersebut. Setelah melalui berbagai proses, akhirnya Agus dinyatakan lulus dan kini menjadi salah satu peserta bimbingan teknis petugas haji di Asrama Haji Bekasi. 

“Sejauh ini, saya belum pernah menjadi petugas TPHI. Jadi ini adalah pengalaman pertama saya mengemban amanah sebagai petugas TPHI,” ujar Agus Dosen UIN Sunan Gunung Djati, warga Mekarjati Dalam I RT 06 RW 05 Kelurahan Pasirbiru, Cibiru, Kota Bandung itu. 

Diakuinya, kesempatan menjadi petugas TPHI tentu saja bukan sesuatu yang datang tiba-tiba. Tidak melompat dari ruang kosong begitu saja. Selalu ada proses yang mendahuluinya. Meskipun hal itu tidak pernah terpikirkan Agus sebelumnya. Bahkan kemudian di diamanahkan sebagai ketua kelompok terbang (kloter). 

Agus tahu betul menjadi petugas di TPHI tidaklah ringan. Namun demikian dia membuatnya menjadi sesuatu yang menyenangkan. Bertemu dengan situasi baru, kawan baru, perspektif baru, juga tantangan baru. Dengan menjadikannya sebagai tugas yang menyenangkan, maka kesulitan akan dapat teratasi. “Kesulitannya satu, tapi jalan keluarnya beribu-ribu,” ujar pria kelahiran tanggal 15 Oktober 1972 tersebut.

Baginya, menjadi menjadi petugas TPHI adalah sebuah momen spesial untuk mengirim kebaikan dan kemuliaan kepada kedua orangtuanya yang sudah wafat. Selain itu, sebagai petugas TPHI Agus akan berupaya melakukan pekerjaan yang semestinya dilakukan oleh seorang petugas haji. 

Menurutnya, TPHI adalah elemen kunci yang bertugas mengorkestrasi instrumen-instrumen petugas haji lainnya, yakni TPIHI, TKHI dan TPHD untuk menghasilkan simfoni haji yang keindahannya terdengar ke berbagai belahan dunia. Ibarat dirijen, seorang petugas TPHI harus memastikan bahwa semua elemen haji dalam kloter harus bunyi pada waktunya dengan indah.

“Saya sudah menyiapkan semuanya. Karena perjalanan haji adalah pengembaraan yang super komplet. Sebagai perjalanan spiritual, perjalanan intelektual, perjalanan kultural dan perjalanan fisikal sekaligus. Namanya juga haji. Puncak perjalanan. Puncak pengembaraan seorang anak manusia,” ujar suami dari Dr. Hj. Emma Himayaturohmah tersebut. 

Sudah sejak lama Agus bercita-cita ingin naik haji. Walaupun sebenarnya sudah empat kali dia mengunjungi Tanah Suci. Tahun ini juga akan menjadi tahun istimewa baginya, sebab pada wal tahun 2023 lalu dia sempat mengunjungi Majis Al Aqsha di Palestina. Dia sudah pernah mendatangi banyak tempat, namun tetapi mengunjungi Tanah Suci adalah perjalaanan yang tak pernah tergantikan.

Kontributor : Eva Nurwidiawati

Editor : Tri Budiono