Penyuluh Agama Islam Kec. Cimalaka
Ø¥ÙÂنَّ الْØÂَمْدَ Ù„ÙÂلَّه٠نَØÂْمَدÙÂÙ‡ÙÂ
وَنَسْتَعÙÂيْنÙÂه٠وَنَسْتَغْÙÂÙÂرÙÂÙ‡ÙÂØŒ وَنَعÙÂوذ٠بÙÂالله٠مÙÂنْ Ø´ÙÂرÙÂوْر٠أَنْÙÂÙÂسÙÂنَا،
ÙˆÙŽÙ…ÙÂنْ سَيّÙÂئَات٠أَعْمَالÙÂنَا، مَنْ يَهْدÙÂه٠الله٠ÙÂَلاَ Ù…ÙÂضÙÂلَّ Ù„ÙŽÙ‡ÙÂØŒ وَمَنْ
ÙŠÙÂضْلÙÂلْ ÙÂَلاَ هَادÙÂÙŠÙŽ لَه٠،َأَشْهَد٠أَنْ لاَ Ø¥ÙÂÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ø¥ÙÂلاَّ الله٠وَØÂْدَهÙÂ
لاَشَرÙÂيْكَ لَه٠, وَأَشْهَد٠أَنَّ Ù…ÙÂØÂَمَّدًا عَبْدÙÂه٠وَرَسÙÂوْلÙÂÙ‡ÙÂ.
اَللَّهÙÂمَّ صَلّ٠وَسَلّÙÂمْ وَبَارÙÂكْ عَلَى سَيّÙÂدÙÂنَا Ù…ÙÂØÂَمَّد٠وَعَلَى آلÙÂÙ‡ÙÂ
وَصَØÂْبÙÂه٠اَجْمَعÙÂيْنَ. أَمَّا بَعْدÙÂ
â€ÂInnal hamda lillah, nahmaduhu wanasta’inuhu wanastaghfiruh, wana’udzu billahi min syururi anfusina, wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdihillahu falaa mudhilla lah, wamayyudhlil falaa haadiya lah. Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh. Allahumma shalli wasallim wabarik ’ala muhammadin wa’ala alihi washahbihi ajma’in. amma ba’duâ€Â
Artinya: â€ÂSesungguhnya segala puji hanya milik Allah, yang kita memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, memohon ampun kepada-Nya, dan kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kita dan dari keburukan amal-amal perbuatan kita. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tak seorangpun dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang Allah sesatkan maka tak seorangpun mampu memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, berikan rahmat, keselamatan serta barakah kepada Junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan shahabatnya semuanya. Adapun setelah ituâ€Â
Dalam setiap aktivitas yang kita lakukan, senantiasa harus didasari niat untuk beribadah kepada Allah SWT yang telah menciptakan makhluk di jagad raya ini. Semua harus tunduk dan patuh terhadap apa-apa yang diperintahkan yang dilarang-Nya. Semua mahluk yang Allah ciptakan itu pada hakikatnya untuk taat dalam beribadah, tidak terkecuali baik hewan, tumbuhan atau pun mahluk lainnya termasuk jin dan manusia, kecuali setan yang selalu membangkang dalam beribadah kepada Sang Kholik. Yang Maha Pencipta Allah SWT.
Hal tersebut sebagaimana diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril yang tertera dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariat berikut :
وَمَا خَلَقْت٠الْجÙÂنَّ وَالْاÙÂنْسَ اÙÂلَّا Ù„ÙÂيَعْبÙÂدÙÂوْنÙÂ
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
Sehubungan dengan bulan Ramadhan tahun ini, di mana kita sebagai umat muslim dari umatnya Nabi Muhammad Rasulullah Saw, ada di dalam ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi, yaitu puasa puasa Ramadhanm Di bulan Ramadhan ini kita diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, sebagai Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183, yaitu :
يٰٓاَيّÙÂهَا الَّذÙÂيْنَ اٰمَنÙÂوْا ÙƒÙÂتÙÂبَ عَلَيْكÙÂم٠الصّÙÂيَام٠كَمَا ÙƒÙÂتÙÂبَ عَلَى الَّذÙÂيْنَ Ù…ÙÂنْ قَبْلÙÂÙƒÙÂمْ لَعَلَّكÙÂمْ تَتَّقÙÂوْنَۙ
“ Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwaâ€Â
Dalam ayat tersebut menunjukkan kepada kita bahwa puasa itu ditujukan kepada orang-orang yang beriman, yaitu orang yang percaya kepada Allah SWT, percaya kepada Kitab-Nya yaitu Al-Qur’an dan percaya pula kepada Nabi dan Rasul-Nya, Muhammad Saw., sebagai Nabi terakhir.Dan puasa itu telah diwajibkan pula kepada orang-orang atau umat sebelum Nabi Muhammad Saw. Sedang dengan menjalankan puasa akan menjadikan orang-orang yang beriman ditingkatkan derajatnya menjadi Muttaqin, orang yang bertaqwa, di mana senantiasa menjalankan segala perintah-Nta dan menjauhi apa-apa yang dilarang-Nya.
Di dalam melakukan segala amalan itu tentunya harus didasari niat, termasuk dalam hal ini menjalankan ibadah puasa. Berkaitan dengan niat, salah satu hadits menerangkan bahwa semua perbuatan bergantung niatnya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari berikut:
ØÂَدَّثَنَا الْØÂÙÂمَيْدÙÂيّ٠عَبْد٠اللَّه٠بْن٠الزّÙÂبَيْر٠قَالَ ØÂَدَّثَنَا سÙÂÙÂْيَان٠قَالَ ØÂَدَّثَنَا ÙŠÙŽØÂْيَى بْن٠سَعÙÂيد٠الْأَنْصَارÙÂيّ٠قَالَ أَخْبَرَنÙÂيمÙÂØÂَمَّد٠بْن٠إÙÂبْرَاهÙÂيمَ التَّيْمÙÂيّ٠أَنَّه٠سَمÙÂعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاص٠اللَّيْثÙÂيَّ ÙŠÙŽÙ‚ÙÂول٠سَمÙÂ