Iklima, Peserta Paling Cilik di Arena STQH Jabar

Selasa, 09 Mei 2023
Penulis:

722 kali dilihat

41 kali dibagikan

NAMANYA Iklima Nafisatul Qolby, masih duduk di kelas 2 sekolah dasar. Meskipun usianya masih terbilang anak-anak, namun dia sudah mahir melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan merdu. Dia menjadi salah seorang peserta Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) XVIII Jabar, yang berlangsung tanggal 7 hingga 13 Mei 2023 di Pusdai Kota Bandung.

Iklima adalah putri dari pasangan Cucu Nurjanah dan Ade Mukhtar, warga Kampung Lebakcara Indah, Desa Citali, Kecamatan Tanjungsari, Kab. Sumedang. Gadis cilik yang lahir 8 Mei 2015 itu, menjadi salah satu peserta yang mewakili Sumedang untuk STQH cabang lomba tilawatil Qur’an anak-anak. 

“Ternyata anak saya ini menjadi peserta yang paling muda. Kalau yang lain, untuk kelompok anak-anak mereka rata-rata duduk di bangku SMP, Iklima ini baru dudu di kelas 2 SDN Lebakgede, Tanjungsari, Sumedang,” ujar Cucu Nurjanah.

Kemampuan Iklima dalam membaca Al-Quran, bukan sesuatu yang datang tiba-tiba. Akan tetapi sejak masih berusia dua tahun, dia sudah akrab dengan lantunan ayat-ayat Qur’an. Kedua orang tuanya sering berlatih qiroat dengan suara yang yang agak keras, sehingga anak mereka mendengarkan sambil bermain. 

“Agar lebih fokus, mumpung masih anak-anak, kami masukkan di ke Pesantren Ulumul Qur'an Al-Mustofa. Kami langsung yang melatihnya. Untuk anak usia dini begini, kami hanya mengajarkan dengan metode sima'an, kami yang membaca anak yang mengikuti,” kata Cucu., yang bersama suaminya, menjadi official dan pembina dari Sumedang.

Tergantung mood

Menurutnya, ada kesulitan saat melatih anak-anak usia dini seperti itu. Maklum anak-anak, baru mau latihan kalau mood-nya memang sedang baik. Tidak bisa dipaksakan, harus menuruti kemauannya. 

Selama ini, Iklima baru mengikuti dua kali ikut lomba, yaitu Lomba PAI tingkat kabupaten dan STQH sekarang ini. Saat lomba PAI, dia berhasil meraih juara pertama tingkan Kab. Sumedang. Untuk lomba kali ini, Iklima mempersiapkan diri antara lain mengikuti pembinaan di tingkat kabupaten.

“Kami tidak memasang target menang, yang penting anak bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar. Juga mentalnya terlatih, agar lebih kuat lagi dalam mendakawahkan Al Qur'an. Mudah-mudahan anak kami ini menjadi orang yang bermanfaat bagi yg lain. Bisa memahami dan mengamalkan kandungan Al Qur'an,” ungkap Cucu Nurjanah.

** Eva Nurwidiawati Pranata Humas Ahli Madya Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat