REFLEKSI AWAL MUHARAM 1442 H SEBAGAI MOMENTUM KEBANGKITAN PASCA PANDEMIC COVID 19

Kamis, 20 Agustus 2020
Penulis:

128 kali dilihat

39 kali dibagikan

Oleh: DR. H. Adib, M.Ag 

(Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat)

Geliat ekonomi pasca pandemic covid 19 terus menjadi perhatian baik Pemerintah maupun swasta. Pemerintah melalui instrument viscal berupa bantuan-bantuan dan program yang didanai melalui APBN terus didorong untuk segera direalisasikan agar dapat mempercepat recovery ekonomi bahkan masih dalam masa pandemic covid 19 yang terus menjadi tantangan dalam berbagai sector kehidupan.

Demikian pula swasta memasuki masa adaptasi kebiasaan baru pasca pandemic ini juga terus berjibaku untuk berusaha bangkit dengan berbagai inovasi dan terobosan, sebab jika tidak maka ia akan semakin terperosok dalam jurang keterpurukan yang makin dalam.

Geliat ekonomi pasca pandemic covid 19 terus menjadi perhatian baik Pemerintah maupun swasta. Pemerintah melalui instrument viscal berupa bantuan-bantuan dan program yang didanai melalui APBN terus didorong untuk segera direalisasikan agar dapat mempercepat recovery ekonomi bahkan masih dalam masa pandemic covid 19 yang terus menjadi tantangan dalam berbagai sector kehidupan. Demikian pula swasta memasuki masa adaptasi kebiasaan baru pasca pandemic ini juga terus berjibaku untuk berusaha bangkit dengan berbagai inovasi dan terobosan, sebab jika tidak maka ia akan semakin terperosok dalam jurang keterpurukan yang makin dalam.


Sebagai kata kunci untuk dapat bangkit dari keterpurukan di masa pandemic ini adalah perubahan. Perubahan dalam cara berpikir, bertindak, dan berperilaku dalam semua sector kehidupan. Momentum awal muaram mengajarkan kepada kita agar mau berubah dengan sebutan hijrah yang artinya berpindah atau berubah. Nabi Muhammad Saw. 15 abad yang lalu telah mengajarkan akan pentingnya hijrah sebagai tahapan yang harus dilalui untuk menuju peradaban baru umat manusia. Sehingga dalam Islam dikenal dua periode sejarah yaitu periode sebelum hijrah saat Nabi Saw beserta para sahabat r.a masih berada di kota Mekkah dan periode pasca hijrah saat Nabi Saw telah berhijrah atau berpindah di kota Madinah. Sejak momentum hijrah di awal Muharam itulah peradaban umat manusia mulai bangkit dengan perubahan cara berpikir, cara bertindak dan cara berperilaku dalam semua aspek kehidupan. Nabi memulainya dengan merubah nama kota Yatsrib dengan sebutan Madinah yang artinya adalah kota peradaban.


Di masa pandemic yang terus menjadi ujian dalam semua sektor kehidupan momentum awal muharam sangatlah baik digunakan sebagai sebuah refleksi adanya perubahan dalam memandang kehidupan menuju adapatasi kebiasaan baru. Hal ini memang tidaklah mudah sehubungan dengan telah terpolanya sedemikian rupa dengan kebiasaan-kebiasaan lama sebelum adanya pandemic. Sehingga diperlukan adanya upaya dari semua pihak dalam mengkampanyekan keharusan semua komponen masyarakat untuk mau berubah ini. Tokoh agama, tokoh masyarakat, para penggiat ekonomi, para pendidik, termasuk politisi harus bahu membahu bersama masyarakat untuk membangun kesadaran pentingnya perubahan dalam menghadapi pandemic agar semua bisa melewati masa masa sulit ini dengan baik. Sangatlah bijak ketika Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan menyambut HUT RI ke 75 mengajak untuk menjadikan momentum pasca pandemic ini sebagai lompatan baru menuju recovery ekonomi yang jauh lebih tinggi agar dapat melewati jurang keterpurukan dengan selamat.


Perubahan cara pandang, cara berperilaku dan bertindak memasuki adaptasi kebiasaan baru ini tidak cukup hanya pada aspek pencegahan dari penyebaran covid-19 dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan saja. Jauh lebih besar dari itu adalah cara pandang dalam menghadapi berbagai tantangan di segala aspek kehidupan yang meniscayakan setiap orang berubah jika tidak ingin digilas oleh perubahan itu sendiri. Prinsip utama dari perubahan yang diajarkan melalui momentum hijrah itu adalah hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Hikmah pandemic salah satu diantaranya adalah kita diajarkan untuk hidup lebih disiplin, efektif dan efesien dalam segala hal.  


Dalam konteks ini Islam telah mengajarkan kepada umatnya betapa pentingnya terus melakukan upaya-upaya perubahan menuju arah yang lebih baik dan lebih baik. Hijrah yang telah dilakukan pada awal Muharram 15 abad yang lalu merupakan lompatan baru yang telah digerakkan oleh Nabi Muhammad SAW berdasarkan perintah Allah SWT untuk membawa umat manusia menuju peradaban baru yang diawali dengan dibangunnya sendi-sendi kehidupan sosial yang dibangun di atas suatu perjanjian yang tertuang dalam piagam Madinah yang diakui sangat selaras dengan prinsip-prinsip kehidupan peradaban modern. []