Kompetensi Digital Bekal Bagi Kegiatan Pembelajaran Selama dan Pasca Pandemi Covid-19

Senin, 18 Mei 2020
Penulis:

152 kali dilihat

46 kali dibagikan


 Asep Sjafrudin

Statistisi Muda pada Bagian Data, Sistem Informasi, dan Hubungan Masyarakat

Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama


Wabah pandemi covid-19 telah meluluh lantakan kehidupan dunia. Di Indonesia, sektor yang turut merasakan dampak pandemi covid-19 adalah sektor perekonomian, pendidikan, dll. Badan Pusat Statistik mengumumkan ekonomi Indonesia tumbuh 2,97% (year on year) pada kuartal pertama 2020. Angka itu menunjukkan pada triwulan I tahun 2020, ekonomi ini mengalami perlambatan yang sangat dalam. Bappenas mencatat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencapai angka 2 juta – 3,7 juta orang. Sebanyak 6800 mall dan restoran ditutup dan 200.000 pekerjanya di PHK. Untuk sektor pendidikan, kegiatan belajar mengajar di rubah dengan diberlakukannya sistem Study From Home (SFH), bahkan wisuda sekalipun dirubah dengan sistem wisuda online. Sektor kuliner berubah di ganti dengan kuliner sistem online, tidak ada lagi sistem kuliner on the spot atau makan di tempat. Itulah deretan sistem kehidupan yang berubah diakibatkan dampak wabah pandemi covid-19.

Namun wabah pandemi covid-19 diyakini akan berakhir dan kehidupan dunia akan kembali pada keadaan normal. Ada banyak prediksi, SUTD (Singapore University Technology and Design) memprediksi, di Indonesia wabah pandemi covid-19 akan berakhir pada bulan Oktober 2020. Akan tetapi dampaknya akan tetap terasa satu atau dua tahun ke depan. Normal era di berbagai sistem kehidupan akan berlaku, dengan memanfaatkan teknologi informasi, kegiatan yang bersifat tatap muka akan semakin dikurangi.

Begitupun untuk sektor pendidikan kegiatan pembelajaran tatap muka diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ), aktivitas akademis lain tetap berjalan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya sektor pendidikan akan dituntut (dipaksa) untuk menyesuaikan diri dengan dampak wabah pandemi covid-19 ini. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), aktivitas akademis online (tugas, ujian, seremoni pendidikan, dll) tentu menuntut kompetensi digital. kompetensi digital ini juga harus dimiliki oleh seluruh civitas akademis khususnya dosen/guru dan mahasiswa/siswa dengan berbagai level pemahaman.

Dalam menghadapi wabah pandemi covid-19 dan menghadapi era digitalisasi, seorang dosen/guru harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi. untuk menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi dan siap berkompetisi dibutuhkan dosen/guru yang memiliki kompetensi inti keilmuan (core competence) yang kuat, mempunyai soft skill, critical thinking, kreatif, komunikatif dan mampu berkolaborasi yang baik dengan mahasiswa/siswa. Dengan Dosen/guru yang memilki kompetensi digital akan mampu menghasilkan siswa/mahasiswa yang juga mempunyai kompetensi digital.

Kompetensi digital akan semakin mempermudah dalam beraktivitas.  Dan yang dianggap akan mampu melalui dampak wabah ini adalah insan yang memiliki kompetensi digital yang dikolaborasikan dengan leadership yang memberikan bimbingan pencerahan kehidupan pendidikan.

Editor : Tri Budiono