Oleh: ASEP SUPYEDI HERI
Banyak orang tua merasa bingung untuk memasukan anaknya setelah
lulus dari satuan pendidikan, baik itu dari RA/TK, MI/SD/ dan MTs/SMP. Madrasah
adalah pilihan yang tepat bagi orang tua untuk memasukan anaknya ke jenjang
yang lebih tinggi. Bagi anak yang lulus dari MTs atau SMP, tidak salah pilih
kalau mendaftar ke madrasah aliyah.
Kementerian Agama melalui Direktorat Jendral Pendidikan Islam saat
ini sedang berbenah diri, Bapak Dirjen Pendis yang merupakan alumni dari
Perguruan Tinggi teknik terpopuler di Indonesia di tahun 2020 mengeluarkan dua
SK untuk menjawab tantangan global, yaitu SK Dirjen Pendis No 2851 tentang
penyelenggaraan Madrasah Aliyah Plus Keterampilan dan SK Dirjen Pendis no. 6757
tentang Madrasah Penyelenggara Riset. Dengan dua SK Dirjen Pendis tersebut,
kiranya madrasah dapat menjawab tantangan global bagi kaum milenial. Hal itu
disambut antusias oleh Direktur KSKK, yang mana untuk menjawab tantangan global
kaum milenial, maka madrasah harus mendunia. Digitalisasi madrasah menjadi
program utama Direktur KSKK.
Madrasah adalah satuan pendidikan yang memadukan antara kurikulum
pengetahuan umum dan kurikulum Pendidikan Agama Islam. Anak-anak madrasah bukan
hanya diajarkan ilmu pengetahuan umum seperti, Fisika, Kimia, Ekonomi dan
pengetahuan umum yang lainnya, tapi di madrasah anak-anak diajarkan pula
tentang bagaimana wudhu, bagaimana melakukan solat yang benar, bagaimana
pembagaian harta waris dan juga pengetahuan agama yang lainnya. Kiranya saat
ini madrasah menciptakan anak didik yang berwawasan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta berakhlaqul karimah. Ini akan menjadikan generasi bangsa yang
potensial artinya generasi yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang
tinggi diikuti dengan akhlaq yang baik dan mulya sertsakan menjadikan modal dasar
pembangunan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Modal dasar pembangunan negara, bukan hanya memiliki sumber daya
alam yang kaya dan penduduk yang cerdas, tapi moral dan akhlaq bangsa yang baik
itu juga sangat penting. Karena kalau negara dikelola oleh bangsa yang
berakhlaqul karimah, Insyaalloh negara akan adil, sejahtera dan aman.
Ada empat tipe madrasah yang dikelola oleh Kementerian Agama,
yaitu: (1) Madrasah Akademik, (2) Madrasah Keagamaan, (3) Madrasah Riset dan
(4) Madrasah Keterampilan. Ke empat tipe madrasah ini akan menampung berbagai
minat dan kompetensi anak, bagi anak yang memiliki minat dan kemampuan di
bidang pengetahuan agama, dia lebih tepat untuk memilih Madrasah Kegamaan, dan
bagi anak yang hobi penelitian, dia lebih cocok untuk masuk di Madrasah Riset.
Madrasah Aliyah Plus Keterampilan membuka berbagai bidang
keterampilan, di antaranya ada bidang keterampilan Tata Busana, Teknik Komputer
Jaringan, otomotif dan bidang keterampilan lainnya. Ini membuka kesempatan bagi
anak untuk lebih mengembangkan keterampilannya, dan ini akan menjawab tantangan
bagi kebutuhan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan.
Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
mengelola satuan pendidikan dari mulai Raudatul Atfal, Madrasah Ibtidaiyah,
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Alhamdulillah madrasah sekarang
tersebar di seluruh wilayah NKRI dari Sabang sampai Marauke. Lulusan madrasah
sudah bisa berkompetensi, dan lulusan madrasah sekarang sudah banyak yang
diterima di perguruang tinggi negeri, baik melalui jalur SNMPTN, SBMPTN atau
jalur mandiri.
Untuk siswa madrasah di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat data sementara per-tanggal 25 Maret 2021 dari laporan
Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bandung Bapak Dr. H. Asep Encu, tercatat
ada 926 siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia melalui
jalur undangan atau SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI atau lebih
dikenal dengan sebutan “jalur SNMPTNâ€Â. Ini angka yang sangat besar, dan semua
berkat bimbingan, arahan, dan motivasi Bapak Dr. H. Adib selaku Kepala Kanwil
Kemenag Provinsi Jawa Barat dan Bapak Dr. H. Yusuf selaku Kepala Bidang
Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat.
Ke 926 siswa madrasah ini tersebar di seluruh Perguruan Tinggi di
Indonesia, dan mereka diterima di berbagai Fakultas, ada yang diterima di
Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial, dan Fakultas
lainnya. Ini hasil yang menggembirakan dan membuktikan bahwa siswa madrasah
bisa berkompetisi atau bersaing di era global dan milenial.
Di lingkup Jawa Barat, madrasah terus berbenah diri, pada Hari
Rabu Tanggal 30 Maret 2021 para Kepala Madrasah Aliyah Plus Keterampilan
se-Jawa Barat mengadakan Rakor di MAN 1 Kota Bandung yang dibuka langsung oleh
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Bapak DR H Yusup. Dalam sambutannya Kabid
Pendidik Madrasah mengatakan, “ Bahwa pentingnya peningkatan kualitas sumber
daya guru keterampilan, tujuannya agar lulusan MA Plus Keterampilan bisa
berkompetisi dengan lulusan yang lain.†Dalam pertemuan tersebut dibentuk
kepengurusan KKM MA Plus Keterampilan Jawa Barat dan terpilih Bapak Drs. H.
Deden MPd Kepala MAN 2 Cianjur sebagai ketua, Bapak H. Aris MPd serta Bapak
Drs. H. Misbah, MPd sebagai wakil ketua, untuk sekretaris oleh Bapak Drs. H
Syarip Hasbuloh, MPmat dan bendahara oleh Ibu Dra. H Aas, MPd.
Kiranya saat ini orang tua tidak perlu bingung lagi untuk memilih
sekolah bagi anaknya yang lulus dari RA/TK, MI/SD dan MTs/SMP, madrasah adalah
satu-satunya pilihan yang tepat. Insyaalloh madrasah akan mencetak anak-anak
yang berilmu pengetahuan tinggi serta memiliki akhlaq yang baik.
Penulis adalah Kepala MAN 4 Tasikmlaya
Editor : Nunik