Kakanwil : Haji Mabrur itu Ucapan harus Sesuai dengan Perbuatan

Sabtu, 23 September 2023
Penulis: Kabupaten Pangandaran

24 kali dilihat

44 kali dibagikan

no image

Hotel Horison - Kabupaten Pangandaran (Humas Bidang Penyelenggaraan Haji dann Umrah) 

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, H. Ajam Mustajam mengatakan bahwa sejatinya haji mabrur itu adalah kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Hal ini disampaikannya saat menjadi nara sumber pada kegiatan Penyuluhan Manasik Haji Sepanjang Tahun.

“Mabrur itu antara ucapan dengan perbuatan harus sesuai, jangan sampai ketika kita berdoa, bersujud bahkan sampai keluar air mata, memohon ampun dari semua perbuatan dosa, tapi begitu bangun tidur kembali berbuat dosa,” ujar Kakanwil dalam kegiatan yang digelar di Hotel Horison, Sabtu (23/9/2023). 

“Kemabruran itu tidak hanya dilakukan dengan melaksanakan ibadah haji, tapi justru kemabruran itu adalah keberkahan, keikhlasan dan kesabaran bapak/ ibu pada saat melaksanakan ibadah haji,” imbuh Kakanwil. 

Kakanwil mengatakan bahwa sejatinya ibadah haji itu daruroh, meski pemerintah telah melakukan evaluasi dan inovasi dari tahun ke tahun, namun jemaah harus bersabar dalam melaksanakan ibadah fisik ini. H. Ajam juga mengatakan bahwa ibadah haji jangan hanya untuk kepuasan pribadi jemaah haji semata akan tetapi diharapkan dapat berdampak dengan memberikan manfaat kepada orang lain. 

“Maka pemerintah/ negara  sekarang memutuskan supaya perjalanan kita itu betul-betul sempurna dan mendapatkan haji mabrur, dan keberangkatan kita itu memberikan manfaat kepada orang lain, maka jemaah haji yang mengambil haji tamatu pemerintah akan mengelola DAM berupa daging yang akan dikirim ke daerah asal jemaah haji,” tutur Ajam.

“Mari kita tuntaskan stunting, gizi buruk dan fakir miskin melalui ibadah haji dengan daging DAM dari jemaah haji. Kami menargetkan 10ribu jemaah haji Jawa Barat, DAM nya dagingnya akan dikembalikan ke tanah air,” imbuh Kakanwil yang hadir didampingi Kepala Bagian Tata Usaha H. Muhammad Ali Abdul Latief dan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jabar, H. Boy Hary Novian.

Dalam kesempatan itu, Kakanwil mengatakan bahwa pihaknya berupaya agar kuota Pangandaran pada tahun depan dapat genap menjadi satu kloter. “Saya tahu bahwa pangandaran kuotanya satu kloter kurang, kalau ada kelebihan InsyaAllah mudah-mudahan tahun depan bisa satu kloter.” 

Kemudian Kakanwil juga menyampaikan bahwa pada tahun mendatang, sebelum pelunasan para jemaah haji diperiksa/ di cek kesehatan terlebih dulu.

“Kalau kata dokter sehat, bisa melunasi. Kalau dinyatakan tidak sehat, terpaksa harus menunggu dulu. Namun bapak/ ibu tidak perlu khawatir, karena saat ini kita tengah mencari solusi agar lansia dapat diberangkatkan,” ujar Kakanwil.

Menurutnya, haji lansia tahun kemarin bukan akhir dari proses perjalanan haji, akan tetapi akan mengalami masa puncaknya pada 5 atau 6 tahun ke depan.

“Solusi yang saya usulkan bagaimana yang lansia tidak menghambat persoalan haji yang relatif muda dan yang muda bisa membantu yang lansia, maka saya mengusulkan karena Kemenag instansi vertikal, hanya melaksanakan kebijakan Menteri maka saya mengusulkan, bukan dicegah untuk berangkat tapi difasilitasi dan diberikan sosialisasi lansia bisa berangkat. Ada kloter khusus untuk lansia, karena bisa jadi jemaah lansia mendaftar pada usia yang masih muda, namun berkesempatan berangkat haji di usia tua,” imbuhnya. 

Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangandaran H. Badruzaman menyambut baik dilaksanakannya kegiatan Penyuluhan Bimbingan Manasik Haji Sepanjang Tahun di Pangandaran. “Semoga kehadiran bapak (Kakanwil) memberikan pencerahan kepada para peserta, karena mendengarkan informasi langsung dari para pemangku kebijakan bukan hanya dari media massa.”

Kakankemenag melaporkan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh 100 orang peserta yang merupakan jemaah haji asal Kabupaten Pangandaran yang estimasi keberangkatannya pada tahun 2024.

Kontributor: Didah

Editor: Tri Budiono