Penyuluh Agama Katolik Wajib Tingkatkan Spiritualitas

Sabtu, 20 Mei 2023
Penulis: Novam Scorpiantrien

35 kali dilihat

40 kali dibagikan

no image

Kota Bandung (HUMAS Bimas Katolik)

Bimbingan Masyarakat Katolik Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Barat menyelenggarakan Pembinaan Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Katolik se-Jawa Barat Tahun 2023 selama 2 hari yaitu tanggal 20 sampai dengan 21 Mei 2023 di Hotel Karang Setra, Bandung.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Pembimas Katolik, Rosentina Lopes, Sabtu (20/5), yang mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Barat. Pada sambutannya, Rosentina, memberikan apresiasinya kepada peserta yang telah bersedia hadir secara hybrid yaitu luring dan daring.

"Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid yaitu luring dan daring agar seluruh Penyuluh Agama Katolik se-Jawa Barat dapat mengikuti kegiatan ini secara keseluruhan. Saya harapkan peserta yang hadir secara daring juga dapat mengikuti kegiatan ini dengan aktif," tutur Rosentina.

Sebagai Penyuluh Agama yang memili tusi langsung berhadapan dengan masyarakat, Rosentina, mengatakan bahwa tingkat ketakwaan dan nilai spiritualitas harus terus ditingkatkan dan dikuatkan.

"Hal ini disebabkan Penyuluh Agama Katolik yang memiliki kompetensi baik adalah Penyuluh Agama yang dapat memberikan contoh yang baik di tengah masyarakat," tegas Rosentina.

Selain itu juga, Rosentina, menerangkan bahwa wawasan dan kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga harus dikuasai oleh penyuluh agama.

"Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini harus dapat diadopsi sebagai media pembinaan penyuluh agama kepada masyarakat. Maka dari itu, penyuluh agama Katolik diharuskan dapat membuat konten-konten menarik di media sosial," imbau Rosentina.

Pembimas Katolik kelahiran Timor Timur ini juga mengingatkan bahwa materi penyuluhan harus memiliki nilai moderasi beragama. "Penyuluh Agama Katolik harus memberikan kedamaian di tengah masyarakat dengan bersama-sama menjaga nilai kerukunan beragama," ujarnya.

"Sebagai kepanjangtanganan Kementerian Agama, penyuluh agama Katolik juga memiliki kewajiban untuk menjaga ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat, menjadi penyejuk umat Katolik," terang Rosentina.

Terutama saat ini menghadapi tahun politik, Rosentina menegaskan bahwa Penyuluh Agama Katolik harus tetap netral dan menjadi penyeimbang. "Jangan ikut mempolitisasi agama karena mendukung salah satu calon pemimpin," ucapnya.

"Saya berharap dengan adanya kegiatan ini para Penyuluh Agama Katolik dapat terus meningkatkan spiritualitas dan wawasannya agar memiliki kompetensi yang mumpuni," harap Rosentina menutup sambutan dan arahannya.

Kontributor: Novam Scorpiantrien